Genesa Danau Tempe, Sulawesi Selatan (Intisari)

Abstract

Ada ceritera yang beredar di kalangan penduduk setempat di Sulawesi Selatan yang mengatakan bahwa pada zaman dahulu kapal-kapal layar dari arah Selat Makasar yang hendak berlayar ke Teluk Bone tidak usah memutar ke selatan di ujung selatan Sulawesi Selatan, melainkan cukup dengan berlayar melalui daerah Danau Tempe dan langsung ke arah timur hingga masuk di Teluk Bone. Ceritera ini tidak pernah mendapat perhatian dari para ahli sejarah, sedangkan bukti-bukti untuk itu memang belum ditemukan maupun dikemukakan. Dalam tulisan ini akan dicoba untuk mendapatkan data geologi yang dapat digunakan untuk menilai atau mendekati kebenaran ceritera tersebut di atas.Geologi Daerah yang akan dibahas di sini meliputi suatu dataran luas tempat terdapatnya empat buah danau, yaitu Danau Tempe, Danau Sidendreng, Danau Taparang Lapompaka, dan Danau Labulang. Daerah ini dibatasi di bagian utara dan selatan oleh pegunungan-pegunungan. Ke arah barat batasnya adalah Selat Makasar, sedangkan ke arah timur oleh Teluk Bone. Batuan-batuan dari pegunungan-pegunungan tersebut terdiri dari berbagai batuan yang lebih tua dari pada endapan Dataran Tempe sendiri, yaitu berumur Tersier. Untuk menyelidiki kemungkinan bagaimana terjadinya Danau Tempe harus diteliti lebih dahulu geologi daerah yang bersangkutan. Stratigrafi yang ditemukan di daerah tersebut meliputi berbagai lapisan yang berumur Miosen hingga Holosen. Ketidakselarasan antara berbagai lapisan itu menunjukkan adanya suatu pengangkatan lapisan tertentu dari bawah muka air (air laut maupun air danau/sungai), yang kemudian terkena oleh proses pengikisan.