Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777708
Title: Hasta Koçali, salah satu dasar arsitektur tradisional Bali
Authors: Rai Wiryani
Conference Name: Pertemuan Ilmiah Arkeologi
Keywords: Arkeologi Indonesia
Sejarah kuno Indonesia
Bali
Seni bina
Conference Date: 1980-02-25
Conference Location: Jakarta, Indonesia
Abstract: Dalam mempelajari arsitektur tradisional dari suatu daerah sedikit banyak harus berusaha mendapatkan bahan-bahan berupa kitab-kitab sastra sebagai dasar pedoman. Kalau tidak memakai pedoman sama saja halnya dengan berjalan tanpa arah, pergi tanpa tujuan. Di India orang-orang mempelajari kitab-kitab cilpacastra kalau ingin mengetahui seni arca dan seni bangunan. Di antaranya yang terkenal yaitu: Visnudharmotaram untuk kitab seni arca, Vastucastra untuk kitab seni bangunan. Di Bali juga ada beberapa lontar yang dianggap sebagai dasar pegangan untuk mengetahui dan membuat bangunan tradisional, yang paling sering disebut-sebut adalah "Hasta Kocali". Nama lontar Hasta Kocali telah lama dikenal oleh para Undagi (Arsitek bangunan tradisional Bali) dan sedikit sekali oleh masyarakat pada umumnya. Dalam lontar Hasta Kocali terdapat petunjuk-petunjuk tata cara untuk mewujudkan bangunan tradisional Bali. Peraturan ini harus diikuti oleh para undagi. Menurut kepercayaan, kalau petunjuk-petunjuk itu diikuti dengan baik pahalanya akan dilindungi oleh dewa Nawacanga. Sebaliknya kalau dilanggar, akan mendapat malapetaka, di antaranya yang paling mengerikan ialah dimakan oleh "Kala Dengen". Oleh karena itu tidak sembarang orang dapat bekerja sebagai undagi. Profesi ini banyak tantangannya dan harus waspada. Dengan ini jelaslah, bahwa segala pekerjaan yang berhubungan dengan arsitektur tradisional Bali itu diliputi oleh suasana kepercayaan yang tidak lepas dari unsur-unsur keagamaan. Jangkauan isi lontar Hasta Kocali mencakup lingkup yang sangat luas yaitu terutama membicarakan tentang seluk beluk ilmu pertukangan, cerita terjadinya seni bangunan tradisional, istilah-istilah ukuran, cara-cara menebang kayu, nama-nama pohon yang baik untuk bangunan, permulaan membuat gagulak, ragam hias yang dipergunakan untuk letak dari bangunan tersebut beserta pantangan-pantangannya sangat memperindah bangunan. Juga disebutkan nama-nama bangunan, tata diperhatikan jaman dulu.
Pages: 407-422
Call Number: DS621.P47 1980 katsem
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.