Menuju produktiviti organisasi dengan kepimpinan prophetik (prophetic leadership): alternatif gaya kepimpinan intrinsik plus syari`ah

Abstract

Ada dua dasar terciptanya makalah ini: 1) adanya dinamika perubahan lingkungan organisasi di era global dan isu peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan 2) adanya perkembangan teori kepimpinan ke arah intrinsik. Tulisan ini bertujuan mengenalpasti konsep kepimpinan Prophetik dalam organisasi. Selain itu konsep tersebut diharapkan menjadi alternatif gaya kepimpinan intrinsik berbasis syari'ah yang dapat dalam mengatasi permasalahan organisasi dan meningkatkan produktivitas anggota organisasi secara intrinsik. Ada beberapa gaya kepimpinan bersifat intrinsik yang sudah ada, seperti gaya kepimpinan tranformasional dan gaya kepimpinan spiritual. Namun, kedua gaya kepimpinan itu masih bersifat konvensional dan tidak menelaah aspek rohaniah manusia dan ketuhanan. Berdasarkan telaah atas permasalahan dinamika perubahan lingkungan organisasi dan perkembangan teori kepimpinan intrinsik, maka sudah saatnya suatu organisasi ataupun suatu bangsa (negara) dibangun oleh pemimpin yang berkarakter prophetik. Kepimpinan propetik berdasar dari keruhanian manusia yang diperoleh dari taqarrub (pendekatan) pada Allah SWT dan didapatkan dari i'tiba (meneladani) nilai kepimpinan nabi Muhammad SAW. Kepimpinan Prophetik sesuai dengan konsep fitrah manusia sebagaimana yang terdapat dalam teori psikologi Islami, yang terdiri dari unsur: jasad (tubuh), ruh, akal, nafs (jiwa) dan qalb (hati) yang teintergasi dalam struktur kepribadian. Terdapat lima dasar karakter dari gaya kepimpinan prophetik adalah: 1) berdasar iman, 2) beroientasi ibadah (visi dan misi), 3) memiliki empat sifat nabi (amanah, tabligh, siddiq dan fathonah), 4) humanis, dan 5) memimpin berdasar suara hati. Kehadiran konsep kepimpinan Prophetik sebagai alternatif gaya kepimpinan bersifat intrinsik plus syari'ah sekaligus mempunyai nilai indigenous psychology (psikologi tempatan).