Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777691
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorM.M. Sukarto K. Atmodjo-
dc.date.accessioned2025-01-21T07:27:24Z-
dc.date.available2025-01-21T07:27:24Z-
dc.identifier.urihttps://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777691-
dc.description.abstractSalah satu persoalan sejarah Bali Kuna yang belum dapat dipecahkan secara memuaskan ialah mengenai tokoh raja Bhatara Sri Luhin-Akun. Nama itu terbaca di dalam prasasti tembaga Bugbug yang kami temukan pada tanggal 15 Nopember 1970 sewaktu diselenggarakan upacara agama di desa Bugbug. Karena pembacaan pertama belum berhasil selengkapnya sehubungan dengan sempitnya waktu, pembacaan ulang kami lakukan pada tanggal 25 Mei 1977, yaitu tepat pada hari raya Pagerwesi. Pembacaan ulang ini berhasil baik berkat bantuan teman-teman kelompok Wanadri di Klungkung yang dipimpin Sdr. I Gusti Made Warsika. Prasasti Bugbug disimpan di dalam Pura Piit, desa Bugbug, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem (Prop. Bali) Piodalan (upacara kelahiran) Pura Piit bertepatan dengan hari tilem kaulu setiap tahun. Berbeda dengan bangunan suci lainnya, pura tersebut menggunakan atap daun kelapa (apilan). Selain Pura Piit di desa Bugbug juga terdapat Pura Puseh, Pura Pasuikan, Pura Pasek dan Pura Guman yang terletak di luar desa Bugbug. Prasasti terdiri dari 10 lempengan tembaga (karas tembagasa) berukuran rata-rata: panjang 40 cm dan lebar 9,5 cm. Kecuali lempengan terakhir yang hanya menggunakan tiga baris tulisan, setiap lembar dimemuat tujuh baris. Prasasti menggunakan bahasa dan huruf Jawa Kuna. Sembilan lempengan mempunyai nomor urut satu sampai dengan sembilan, tetapi selembar lainnya tanpa nomor. Isi lempengan yang tidak bernomor tersebut mirip dengan lembar nomor sembilan yang belum selesai. Dengan demikian dapat diduga prasasti selengkapnya terdiri dari dua kelompok yang hampir sama isinya. Prasasti Bugbug menyebut nama karaman-i bugbug dan ditulis pada tanggal 22 Juli 1181 M (i saka 1103 srawanamasa, tithi nawami suklapaksa, ma, pa, bu wara wayan wayah). 4 Perkataan karaman berarti desa dengan semua thani dan seluruh penduduknya. 5 Dengan demikian sampai tahun 1980 M desa Bugbug sekurang-kurangnya telah berusia 799 tahun.en_US
dc.language.isoinden_US
dc.subjectArkeologi Indonesiaen_US
dc.subjectTokoh rajaen_US
dc.subjectBalien_US
dc.subjectBhatara Srien_US
dc.titleBhatara Sri Luhin - Akunen_US
dc.typeSeminar Papersen_US
dc.format.pages271-284en_US
dc.identifier.callnoDS621.P47 1980 katsemen_US
dc.contributor.conferencenamePertemuan Ilmiah Arkeologi-
dc.coverage.conferencelocationJakarta, Indonesia-
dc.date.conferencedate1980-02-25-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.