Please use this identifier to cite or link to this item:
https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777647
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Purusa Mahawiranata | - |
dc.date.accessioned | 2025-01-20T07:54:14Z | - |
dc.date.available | 2025-01-20T07:54:14Z | - |
dc.identifier.uri | https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777647 | - |
dc.description.abstract | Peninggalan kepurbakalaan di pulau Bali banyak mendapat perhatian dari peneliti-peneliti asing maupun dari para sarjana arkeologi Indonesia. Bali cukup penting dalam hal peninggalan arkeologi, di antaranya ingin kami bicarakan salah satu aspek peninggalan yang erat hubungannya dengan kepercayaan terhadap pemujaan roh suci leluhur. Peninggalan arkeologi yang akan kami bicarakan ini diharapkan dapat merupakan langkah pertama ke arah penelitian yang lebih seksama. Di tengah-tengah perkembangan kebudayaan Hindu di Bali umumnya, di Desa Keramas khususnya banyak kita jumpai peninggalan-peninggalan yang tampak mempunyai konsep dasar pemujaan terhadap roh suci leluhur. Di antaranya banyak tampak pada konsep bangunan pura/pelinggih-pelinggih seperti teras berundak-undak, arca-arca per- wujudan, arca primitif dan lain sebagainya. Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Daerah Tk. II Gianyar, hampir terlupakan dari penyimpan data arkeologis. Desa Keramas terletak ± 27 km di sebelah timur kota Denpasar atau dapat pula dicapai ± 3 km ke arah selatan dari Kota Kabupaten Daerah Tk. II Gianyar melalui Desa Tedung. Desa Keramas mulai dikenal oleh para peneliti arkeologi dengan temuan pertamanya oleh masyarakat secara tidak sengaja pada waktu membuat fondasi Kantor Balai Desa Keramas berupa peti batu, yang laporannya disampaikan kepada Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Cabang II Gianyar, sekarang menjadi Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Bali, kemudian laporan ini diteruskan kepada Kantor Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional di Jakarta. Mulai saat inilah Desa Keramas mendapat perhatian yang lebih serius dari para ahli arkeologi di samping peninggalan berupa peti batu (sarkofagus), disertai bekal kubur berupa tajak perunggu yang tampaknya merupakan jenis satu-satunya yang diketemukan di Indonesia. Sementara itu terus mengalir laporan-laporan masyarakat setempat tentang peninggalan-peninggalan yang diduga mempunyai nilai arkeologis yang banyak tersimpan di pura-pura di lingkungan Desa Keramas. | en_US |
dc.language.iso | ind | en_US |
dc.subject | Arkeologi Indonesia | en_US |
dc.subject | Tapak arkeologi | en_US |
dc.subject | Arca purba | en_US |
dc.subject | Bali | en_US |
dc.title | Arca primitif di Situs Keramas, Bali | en_US |
dc.type | Seminar Papers | en_US |
dc.format.pages | 119-128 | en_US |
dc.identifier.callno | DS621.P47 1980 katsem | en_US |
dc.contributor.conferencename | Pertemuan Ilmiah Arkeologi | - |
dc.coverage.conferencelocation | Jakarta, Indonesia | - |
dc.date.conferencedate | 1980-02-25 | - |
Appears in Collections: | Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding |
Files in This Item:
There are no files associated with this item.
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.