Please use this identifier to cite or link to this item:
https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777646
Title: | Dua buah arca primitif dari Desa Depaa Kubu Tambahan Bali |
Authors: | I Made Sutaba |
Conference Name: | Pertemuan Ilmiah Arkeologi |
Keywords: | Arkeologi Indonesia Arca purba |
Conference Date: | 1980-02-25 |
Conference Location: | Jakarta, Indonesia |
Abstract: | Pada tanggal 27 Agustus 1978 seorang penduduk desa Depaa, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng (lih. gb. 1 dan 2) bernama I Ketut Tjerana datang kepada kami membawa dua buah arca yang dibuat dari batu padas berpasir, berwarna coklat kekuning-kuningan. Kepada kami dijelaskan, bahwa kedua arca ini ditemukan secara kebetulan ketika sedang mencangkul di ladangnya. Lebih jauh ditambahkannya, bahwa pada waktu itu ia tidak menemukan benda-benda lainnya kecuali kedua arca tadi. Kedua arca tersebut menarik perhatian kami, karena sepanjang pengetahuan kami arca semacam ini jarang ditemukan selama penelitian arkeologi di daerah Bali. Sebuah di antara arca itu masih dalam keadaan baik dan utuh. Untuk memudahkan pembicaraan selanjutnya, arca yang pertama ini akan kami sebut arca Depaa A., sedangkan arca yang kedua kami namakan arca Depaa B. Sungguh sayang sekali, bahwa arca Depaa B., karena terkena cangkul, pecah menjadi empat bagian dan bagian kakinya terpotong (hilang) sedikit. Walaupun demikian, usaha untuk merekonstruksikannya masih dapat dilakukan dengan mudah. Sekarang ini kedua arca itu disimpan di Kantor Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Wilayah Propinsi Bali di Bedulu, setelah kepada penemunya diberikan sekedar uang jasa. Desa Depaa dapat dicapai dari Kubutambahan melalui Yeh Sanih atau, jalan yang lebih pendek (± 10 km), yaitu melalui Balian dan hampir semuanya melalui jalan desa yang kurang baik. Usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang lebih banyak mengenai benda temuan tersebut di atas, tidak berhasil seperti yang diharapkan semula. Survei di tempat temuan, juga tidak berhasil untuk mendapatkan petunjuk yang meyakinkan. Ladang tempat temuan kedua arca itu, sudah dikerjakan secara intensif dan terus-menerus, sehingga pengamatan terhadap lapisan tanah tidak mungkin dilakukan. Menurut keterangan Saudara I Ketut Tjerana, arca tersebut di atas ditemukan pada kedalaman sekitar 30-40 cm. |
Pages: | 103-117 |
Call Number: | DS621.P47 1980 katsem |
Appears in Collections: | Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding |
Files in This Item:
There are no files associated with this item.
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.