Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777644
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorGoenadi Nitihaminoto-
dc.date.accessioned2025-01-20T07:44:02Z-
dc.date.available2025-01-20T07:44:02Z-
dc.identifier.urihttps://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777644-
dc.description.abstractWatu Kandang adalah salah satu peninggalan purbakala yang belum banyak dikenal orang, baik bentuk, fungsi, penjamanan dsb.nya. Saya bersama-sama dengan teman-teman seprofesi yang lain telah melakukan penelitian berkali-kali terhadap Watu Kandang tersebut, sejak tahun 1968, kemudian diteruskan pada tahun 1977 dan yang terakhir tahun 1979. Itulah sebabnya dalam kesempatan ini saya memilih Watu Kandang sebagai pokok pembicaraan dengan tujuan untuk memperkenalkan Watu Kandang sebagai obyek arkeologis baru dengan sedikit memberikan pendapat tentang fungsinya. Untuk mencapai kesimpulan, saya telah mengadakan usaha-usaha pendekatan baik dengan jalan analisis arkeologis maupun dengan analisis laboratoris. Tentu saja dalam usaha saya mengadakan analisis laboratoris ini saya tidak dapat bekerja sendiri dan mendapat bantuan dari Dr. Santoso dan asistennya Sdr. Sularsono dari Fakultas Biologi UGM dan dari Laboratorium Proyek Pemugaran Candi Borobudur. Mudah-mudahan kertas kerja tentang Watu Kandang ini akan memperkaya Kepustakaan tentang kepurbakalaan Indonesia dan berguna bagi para pecinta ilmu baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. Watu Kandang adalah penamaan yang diberikan oleh penduduk setempat untuk menyebut susunan batu alam yang disusun dalam bentuk empat persegi panjang. Ukuran setiap Watu Kandang tidak sama; ada yang kecil, sedang dan besar. Pada penelitian yang pertama, yaitu pada tahun 1968 diperkirakan adanya bentuk bulat (oval). Tetapi setelah diadakan penelitian beberapa kali, maka saya berpendapat bahwa bentuk aslinya adalah segi empat panjang sedang bentuk oval itu disebabkan karena batu penyusunnya telah mengalami perubahan yang diakibatkan aktifitas alam. Watu Kandang (W.K) di daerah Matesih terletak tersebar di beberapa pedukuhan yang masing-masing merupakan kompleks yang seolah-olah berdiri sendiri. Pokok pembicaraan dalam kertas kerja ini adalah Watu Kandang yang terletak di dukuh Ngasinan Lor yang telah kami jadikan obyek penelitian selama beberapa tahun. Pada umumnya di dalam kompleks Watu Kandang tersebut terdapat bentuk kekunaan lain seperti menhir, lumpang batu, batu dakon dan kursi batu.en_US
dc.language.isoinden_US
dc.subjectArkeologi Indonesiaen_US
dc.subjectWatu Kandangen_US
dc.subjectTapak purbaen_US
dc.titleWatu Kandang Ngasinan Lor, Matesihen_US
dc.typeSeminar Papersen_US
dc.format.pages91-102en_US
dc.identifier.callnoDS621.P47 1980 katsemen_US
dc.contributor.conferencenamePertemuan Ilmiah Arkeologi-
dc.coverage.conferencelocationJakarta, Indonesia-
dc.date.conferencedate1980-02-25-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.