Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777607
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAinon Khariyah Mohd Abas-
dc.date.accessioned2025-01-20T00:31:59Z-
dc.date.available2025-01-20T00:31:59Z-
dc.identifier.urihttps://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/777607-
dc.description.abstractKebanyakan orang-orang Melayu, maupun mereka yang berketurunan dari negeri Perak, sudah pasti tidak dapat memahami ungkapan ini dengan sebenar-benarnya, walaupun ungkapan seperti ini lazim diucapkan di setengah-setengah kawasan di Perak iaitu didaerah Parit dan Kuala Kangsar, terutamanya oleh generasi tua. Sebab utama terjadinya 'kejahilan' seperti ini ialah perkataan-perkataan seperti 'keleh', 'lanjo', 'tak mandang dan sebagainya hanya terdapat di kawasan-kawasan geografis yang terhad, dianggap sebagai dialek dan bukan bahasa Melayu 'standard'. Ini disertai dengan sikap terhadap dialek itu sendiri; ada orang menganggap dialek sebagai bahasa yang menyimpang dan tidak seragam, justuru itu mereka merasakan dialek rendah mutunya jika dibandingkan dengan bahasa standard.en_US
dc.language.isomayen_US
dc.subjectDialek Peraken_US
dc.subjectDialek Melayuen_US
dc.subjectBahasa Malaysiaen_US
dc.titleDialek Perak: peranannya dan sumbangannya dalam pengembangan Bahasa Malaysiaen_US
dc.typeSeminar Papersen_US
dc.format.pages1-23en_US
dc.identifier.callnoDS598.P4.S448 1987 semen_US
dc.contributor.conferencenameSeminar Sejarah dan Kebudayaan Melayu Perak-
dc.coverage.conferencelocationDewan Sultan Ahmad Shah, Kuala Lumpur-
dc.date.conferencedate1987-06-28-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.