Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/393707
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFrita Amrita-
dc.contributor.authorRizky Satky Budhi-
dc.date.accessioned2023-06-15T07:40:12Z-
dc.date.available2023-06-15T07:40:12Z-
dc.identifier.otherukmvital:83631-
dc.identifier.urihttp://ptsldigitalv2.ukm.my:8080/jspui/handle/123456789/393707-
dc.description.abstractThis paper studies the dynamics of price indices for countries participating in the same regional economic association, such as ASEAN, after the introduction of AFT A. Based on monthly national CPI data, over an observation of more than one hundred, and using panel unit root tests which counting jointly for the cross-section and time dimension, we examine the convergence of consumer prices inflation. The results indicate that inflation rates among countries mean revert. Thus, the deviations from relative PPP are minimised or negligible. Given this result, it is believed that for the foreseeable future, the creation of an ASEAN monetary union and the corresponding currency area may be suitable and will be recommended. Keywords: Inflation convergence, optimum currency area, ASEAN, panel unit root test. I. PENDAHULUAN Topik tentang monetary union telah menyita banyak perhatian para ekonom sejak teIjadinyanya fluktuasi nilai tukar yang terus-menerus di Asia dan Amerika Selatan pada 1990an, mengindikasikan bahwa manfaat yang diperoleh dari pematokan nilai tukar oleh bank sentral dapat dengan mudah dilenyapkan oleh permasalahan yang timbul karena spekulasi pada mata uang. Selain itu, para ekonom juga dikejutkan oleh fakta bahwa Eropa yang awalnya hanya sebuah blok perdagangan secara bertahap telah berubah menjadi blok mata uang tunggal pada 1 Januari 1999, dengan disahkannya sebuah mata uang baru, Euro, bagi seluruh kawasan ini oleh sebelas anggota EU (Europen Union). Asia Tenggara telah membentuk suatu blok ekonomi regional, ASEAN, yang memiliki visi serupa dengan Uni Eropa, yaitu ingin meningkatkan intensitas perdagangan antar anggota dalam kawasan mereka. Oleh karena itu, kemudian dibentuklah kawasan perdagangan bebas ASEAN atau AFT A pada 1 Januari 1993 dengan tujuan menciptakan pasar bersama melalui pengurangan tarifperdagangan secara bertahap (Tambunan, 2004). Namun, berbeda dengan Eropa, ASEAN memiliki struktur perekonomian yang lebih mirip satu sarna lain. Barang-barang yang diproduksi sebagian besar menggunakan teknik padat karya karena ASEAN memang memiliki tenaga kerja yang berlimpah jurnlahnya. Hal tersebut terlihat dengan mendominasinya produk-produk yang terbuat dari kulit, karet, kayu, produk tekstil, dan alas kaki dalam aktivitas ekspor di ASEAN, sedangkan barang-barang yang diimpor sebagian besar berupa barang-barang yang diproduksi dengan teknik padat modal (Chiarlone dan Amighini, 2001). Berrnodalkan kemiripan struktur ekonomi seperti itu, kemungkinan untuk penerapan OCA bagi kawasan ini semakin terbuka. Selain itu ASEAN juga memiliki intensitas perdagangan yang cukup besar di antara sesama anggotanya. Walau demikian, kemungkinan penerapan OCA juga didasari beberapa kriteria konvergensi seperti konvergensi inflasi, nilai tukar, hutang publik, dan defisit sektor publik (Krugman, 2000). Oleh karena itu, pentinglah kiranya untuk menganalisa lebih jauh mengenai kriteria-kriteria konvergens,i tersebut. Paper ini akan menganalisis konvergensi inflasi di ASEAN yang merupakan salah satu dari beberapa kriteria penerapan Optimun Currency Area. Alasan untuk meneliti lebih jauh tentang konvergensi inflasi dan OCA adalah karena tingkat harga merupakan salah satu ukuran aktivitas ekonomi, selain itu penelitian tentang OCA di ASEAN dengan melihat konvergensi inflasi masih sedikit jumlahnya, sebab penelitian-penelitian sebelumnya lebih menekankan pada mekanisme transmisi dan siklus bisnis.-
dc.language.isomay-
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakarta,UKM, Bangi-
dc.subjectKonvergensi inflasi-
dc.subjectOptinum currency area di Asean-
dc.titleKonvergensi inflasi dan optinum currency area di Asean, 1993-2003-
dc.typeSeminar Papers-
dc.format.pages9-
dc.identifier.callnoHD2341.I556 2005 sem.-
dc.contributor.conferencenameInvestment and small business development : International Seminar [on] Empowering Economy & Business in Free Trade Era-
dc.coverage.conferencelocationFakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta-
dc.date.conferencedate13/12/2005-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.