Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/393593
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorWiyadi-
dc.date.accessioned2023-06-15T07:39:42Z-
dc.date.available2023-06-15T07:39:42Z-
dc.identifier.otherukmvital:83175-
dc.identifier.urihttp://ptsldigitalv2.ukm.my:8080/jspui/handle/123456789/393593-
dc.description.abstractPursuant to agreement of Uruguay around on 1994, all TPT quota category will be freed is slowest date on 31 December 2004 and start from date 1 January 2005. All states can export TPT are not limited again. Even almost can be ascertained, that TPT industry which uncompetitive and during the time its market share more helped by existence of quota will experience of enough serious problems. This represent an indication unable to its company conducts efficiency resulting the loss of competitiveness either in domestic market and also in international market. Compared to other ASEAN nations as competitor, TPT Indonesia industries for the category of certain product in general still have strong competitiveness prospect. Various action to increase absolute TPT national competitiveness and efficiency require to be done Keyword: Industrial Competitiveness, Ex~ Performance ??? PENDAHULUAN Sesuai hasil perundingan Putaran Uruguay tahun 1994, bahwa setiap tindakan pembatasan perdagangan tekstil dan produk tekstil (TPT) saat diberlakukannya WTO secara bertahap perlu dihilangkan. Desakan penghapusan sistem kuota dalam perdagangan TPT duniapun sudah tidak terhindarkan lagi, sehingga tidak ada pilihan lain kecuali mengantisipasinya dengan menyelesaikan berbagai permasalahan yang menghambat kinerja dan daya saing. Namun tindakan penghapusan sistem kuota merupakan peluang bagi peningkatan perdagangan TPT dunia dan meningkatkan volume maupun nilai ekspor TPT nasional, karena ekspor TPT ke AS, Uni Eropa, dan Kanada tidak lagi dibatasi kuota. Menurut kajian WTO, dengan dilakukan penghapusan kuota tekstil itu, yang paling diuntungkan adalah TPT dari Republik Rakyat Cina (RRC) dan India. Karena pangsa pasar TPT RRC di Amerika Serikat (AS) diduga akan melonjak dari 16% menjadi 53%. Demikian juga India akan memanen ekspor TPT yang semula hanya 4% menjadi 12%. Sementara, Indonesia justru mengalami penurunan karena pangsanya yang semula 4% menjadi 2%. Menurut Ketua Umum Asosiasi Produsen Garmen Indonesia (Natsir Mansur), ancaman industri TPT paska kuota bukan hanya datang dari Cina dan India, tetapi juga datang dari Vietnam yang produk TPT nya sangat kompetitif karena upah buruh di negara terse but sangat rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Namun menurut Imam Pambagyo (Atase Perindustrian dan Perdagangan pada Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC), pangsa pasar TPT paska kuota di AS tetap terbuka bagi produk TPT Indonesia asalkan produsen terus meningkatkan daya saing. Dia yakin bahwa produk TPT Indonesia tetap dapat dipertahankan di atas angka 3% dibandingkan dengan produk TPT asal Vietnam. Karena Indonesia memiliki kelebihan dibandingkan dengan Vietnam apalagi Vietnam tidak menjadi anggota WTO. . Setiap negara anggota WTO perlu meningkatkan akses pasamya dengan penurunan dan penghapusan non tariff barrier. Mereka melakukan penyesuaian diri terhadap sistem perdagangan baru dengan memanfaatkan potensi ekonomi dan teknologi serta membentuk blok perdagangan regional. Namun demikian, Indonesia belum banyak memanfaatkan AFT A secara masksimal sebagai mitra perdagangan regional, apalagi sekretariat ASEAN pun belum banyak bertindak yang dapat memberi suatu kelebihan perdagangan terhadap para anggota dibanding dengan blok-blok perdagangan yang lain. Berlakunya perdagangan bebas di kawasan Asean mendorong industri TPT perlu mengembangkan potensinya baik yang herupa peningkatan kualitas sumber daya manusia-
dc.language.isomay-
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakarta,UKM, Bangi-
dc.subjectKinerja ekspor-
dc.subjectDaya saing industri tekstil-
dc.subjectProduk tekstil(TPT) nasional-
dc.titleKinerja ekspor dan Daya saing industri tekstil dan produk tekstil(TPT) nasional-
dc.typeSeminar Papers-
dc.format.pages9-
dc.identifier.callnoHD29.I556 2005 sem.-
dc.contributor.conferencenameInternational Seminar [on] Empowering Economy & Business in Free Trade Era-
dc.coverage.conferencelocationFakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta-
dc.date.conferencedate13/12/2005-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.