Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/778050
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDjoko Soekiman-
dc.date.accessioned2025-02-25T03:59:10Z-
dc.date.available2025-02-25T03:59:10Z-
dc.identifier.urihttps://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/778050-
dc.description.abstractPada kesempatan pertemuan ini perkenankan saya menyampaikan kertas kerja, tentang peninggalan Seni Bangunan dari masa kehadiran bangsa Eropa hingga berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia, yang pada hemat saya kurang mendapatkan perhatian yang layak oleh bangsa Indonesia sendiri. Judul makalah ini sama sekali tidak memuaskan, saya sudah mencoba untuk mencarinya, tetapi tidak mendapatkan yang sesuai dengan yang saya maksud (Jawa: kurang sreg). Maksud saya "Seni bangunan kolonial" ialah semua bangunan baik yang berupa rumah tempat tinggal, perkantoran, benteng, monumen maupun bangunan keagamaan khususnya yang mempunyai nilai keindahan; dalam hal ini diperluas pengertian, dengan bangunan yang mempunyai nilai historis atau mewakili zamannya. Di dalam mengupas suatu bangunan untuk tidak mendapatkan kesulitan atau menjumbuhkan pengertian akan kata: "Ilmu Bangunan dan "Seni Bangunan", yang pada hakekatnya dua kata ini letaknya sangat berdekatan, bahkan bertumpang-tindih, perlulah diketahui perbedaannya. Sebenarnya perbedaan itu sederhana saja, yaitu: "Seni Bangunan" menuliskan/melukiskan dan membahas tentang "seni"; "keindahan" suatu bangunan; sedang "Ilmu Bangunan" terutama membicarakan hal mengenai "teknik" suatu bangunan, yaitu pemilihan dan pemakaian material serta konstruksinya. Sungguhpun di dalam "Seni Bangunan" orang menyebut juga hal teknik (hasil teknik pembuatannya) tetapi peranan dan perkembangannya ditekankan pada "seni"nya. Jadi dalam "Ilmu Bangunan" orang cenderung dalam pemikiran pada : bagaimana membuat ruang-ruang, bagaimana tukang kayu harus bekerja, bagaimana tukang bangunan harus menyusun batu-batunya dan sebagainya. Sedang pada "Seni Bangunan" orang memikirkan bagaimana gaya yang harus diciptakan, bagaimana komposisi warna-warnanya, bagaimana hiasan serta letak bangunan itu sendiri, yang menjadi tugas dari penilaian seni. Jadi dengan demikian seseorang yang mendirikan bangunan rumah menghendaki adanya suatu keindahan juga.en_US
dc.language.isoinden_US
dc.subjectArkeologi Indonesiaen_US
dc.subjectSenibinaen_US
dc.subjectBangunanen_US
dc.subjectKolonialen_US
dc.titleSeni bangunan kolonial di Indonesiaen_US
dc.typeSeminar Papersen_US
dc.format.pages659-669en_US
dc.identifier.callnoDS621.P47 1980 katsemen_US
dc.contributor.conferencenamePertemuan Ilmiah Arkeologi-
dc.coverage.conferencelocationJakarta, Indonesia-
dc.date.conferencedate1980-02-25-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.