Pecahan keramik asing temuan dari Marunda, DKI Jaya

Abstract

Kertas kerja ini berdasarkan atas penyelidikan kami terhadap temuan permukaan di daerah Marunda. Temuan permukaan ini banyak tanah liat, kaca, logam, beling-beling keramik asing dan sebagainya. Tekanan penyelidikan kami batasi terhadap pecahan keramik asing saja. Perhatian kami terhadap temuan-temuan dari daerah Marunda terutama karena adanya laporan lisan kawan-kawan dari FSUI dengan menunjukkan beberapa pecahan yang dipungutnya dari daerah tersebut, yang dikunjunginya pada akhir tahun 1976. Informasi lain datang dari Bang Dulloh yang sering menyebut daerah Marunda sebagai tempat asal mebel-mebel antik1). Sdr. Rachmat Ali dari Museum Bahari Pasar kan dan Sdr. Drs. Dirman Surachmat dari Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta, pernah mengusulkan agar daerah Marunda dengan temuan-temuannya itu ditelaah. Pada bulan Mei 1979, kami meninjau Marunda. Memang sangat menarik perhatian baik mengenai temuan-temuannya, letak ketatabumiannya maupun bekas-bekas yang sekarang masih tampak di wilayah tersebut. Khususnya temuan permukaan "pecahan-pecahan keramik asing" sangat banyak; daerah yang kami kunjungi kira-kira sepanjang 2-3 km dengan menyusuri pantai dan menyeberangi muara sungai Marunda.