Beberapa catatan tentang perdagangan keramik Cina pada abad XVI dan XVII di Indonesia

Abstract

Perdagangan " keramik yang bernilai antik dewasa ini menunjukkan jumlah peminat yang makin meningkat. Hal ini disebabkan masyarakat golongan mampu mempunyai kecenderungan mengembangkan mode menggunakan keramik sebagai kelengkapan dekorasi rumah. Bagi golongan mampu hal tersebut bukan saja sekedar mengikuti mode, tetapi juga sekaligus menunjukkan rasa harga diri, status sosial atau identitas. (Philip Rawson, 1971: 8; Hadimuljono, 1978). Temuan keramik asing di Indonesia luar biasa banyaknya, terutama di Indonesia bagian timur, khususnya Sulawesi Selatan. Apabila perdagangan "keramik asing antik berkembang terus tanpa terkendali, para ahli purbakala bisa dibuat cemas; apa jadinya bila keramik asing terkuras habis tanpa dokumentasi yang semestinya. Selama masih tersimpan di dalam tanah menurut keadaan "aslinya", keramik asing masih dapat diharapkan untuk diungkapkan beberapa segi kehidupan manusia masa lampau, misalnya adat istiadat (penguburan), kehidupan sosial dan perdagangan. Dengan bahan-bahan yang masih sangat terbatas, di bawah ini kami ingin mencoba untuk mengungkapkan beberapa catatan yang menyangkut masalah : Perdagangan keramik asing Cina yang terjadi pada abad XVI-XVII.