Please use this identifier to cite or link to this item:
https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/772572
Title: | Studi potensi dan pengembangan AGRIBISNIS sayuran di Kotamadya Pekanbaru |
Authors: | Saipul B Ismail, UP. Asrol lskandar Johan, T. Edy Sabli, T. |
Editors: | Fauzi, IR. Rosyadi, IR. Kelana, Andra S |
Conference Name: | Prosiding Seminar Hasil Penelitian UIR 1995 |
Keywords: | Komoditi Agrikultur |
Conference Date: | 1995-10-18 |
Conference Location: | Universitas Islam Riau, Indonesia |
Abstract: | Dalam GBHN 1993 terlihat bahwa komoditas hortikultura telah mendapat prioritas tersendiri dalarn kebijaksanaan pembangunan pertanian. Hal ini dimaksudkan agar pendapatan pecani dapat ditingkatkan, di samping manfaat lain, seperti untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperoleh dari komoditas hortikultura tersebut. Komoditas hortikulcura mencakup komoditas buah-buahan, sayuran dan bunga- bungaan . Dalam penelitian ini hanya menitik beratkan pada komoditas sayuran . Sedangkan pendekacan yang digunakan adalah agribisnis yang sudah dijadikan pula sebagai agenda penting dalam pengembangan pertanian dalam PJP II. Peranan agribisnis sangat besar dalam memenuhi keperluan pokok rakyat , meningkatkan pendapatan petani, bahan baku agrobase industri, membuka lapangan kerja, mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien dan penghasil devisa non migas yang dapat diandalkan. Melihat peranannya yang cukup besar tersebut maka dibuat kebijaksanaan umum pembangunan agribisnis, yaitu kebijaksanaan pengemban- gan sumberdaya manusia, kebij aksanaan pemanfaacan sumberdaya alam berwawasan lingkungan dan kebijaksanaan pengembangan pertanian wilayah. Menurut Kasryno ( 1992) agribisnis itu meliputi semua aktivitas mulai dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai pada pemasaran produk yang diha- silkan oleh usahacani atau usaha agroindustri. Dengan demikian agribisnis dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari: (1) subsistem pengadaan dan pe- nyaluran sarana produksi. teknologi dan pengembangan sumberdaya pertanian; (2) subsistem produksi pertanian atau usaha-tani; (3) subsistem pengolahan hasil-hasil pertanian atau agroindus- tri dan (4) subsistem distribusi dan pemasaran. Pada perkembangan lebih lanjut akcivitas agribisnis diperlus dengan mernasuk- kan subsistem kelembagaan yang oleh Suryana (1995) subsistem ini dibagi 2, yaitu subsistem prasana dan subsistem pembinaan. Kelengkapan ini akibat dari masih bany- aknya ditemukan kendal.a dalam pengembangan agribisnis pada kedua subsistem ini . Prasana yang belum memadai dan pembinaan yang kurang baik dapat menghambat 1 . Makalah ini disarnpaikan pada seminar hasil tian UIR 1995 tanggal 18 Oktober 1995 di Pertanian UIR 2. Dosen Fakultas Pertanian UIR |
Pages: | 38 - 50 |
Call Number: | LB2326.3.S45 1995 katsem |
Publisher: | Universitas Islam Riau Press, Indonesia |
Appears in Collections: | Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding |
Files in This Item:
There are no files associated with this item.
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.