Please use this identifier to cite or link to this item: https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/395455
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSirajuddin Zar MA.-
dc.date.accessioned2023-06-15T08:01:04Z-
dc.date.available2023-06-15T08:01:04Z-
dc.identifier.otherukmvital:129165-
dc.identifier.urihttps://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/395455-
dc.description.abstractTasawuf, yang dalam literatur Barat disebut sufisme, sekalipun telah diakui sebagai satu disiplin ilmu keislaman, namun masih ada yang mempertanyakan. Penilaian negatif terhadap ilmu ini, yang oleh Anemerie Schimmel disebut misticisme Islam, datang dari ahl al-Zhawahir. Menurut mereka kaum sufi telah melakukan perbuatan di luar garis" sebagai kesesatan yang paling gawat. Ibn Arabi (1165-1240 ) sekalipun dinilai sebagai "kutub para wali (qutuhb al-awliya') atau pengikut-pengikutnya menyebut al-Syaikh al-Akbar (guru yang agung)-
dc.language.isomay-
dc.publisherFakulti Pengajian Islam, UKM & Fakultas Ushuluddin, IAIN Imam Bonjol, Sumatera Barat-
dc.subjectUrgensi Tasawuf-
dc.subjectSufisme-
dc.titleUrgensi Tasawuf di era global-
dc.typeSeminar Papers-
dc.identifier.callnoBP166.S323 2005 sem-
dc.contributor.conferencenameSeminar Antarabangsa Pembangunan Ilmu Keushuluddinan Dalam Era Global-
dc.coverage.conferencelocationInstitut Agama Islam Negeri Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Indonesia-
dc.date.conferencedate23/08/2005-
Appears in Collections:Seminar Papers/ Proceedings / Kertas Kerja Seminar/ Prosiding

Files in This Item:
There are no files associated with this item.


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.