Merapatkan kesenjangan digital: akses dan partisipasi terhadap informasi ke-Islaman""

Abstract

Internet wujud dengan memberikan banyak manfaat bagi para penggunanya. Tidak hanya sebagai alat komunikasi, internet juga dapat dijadikan sebagai sumber untuk mencari informasi dan pengetahuan. Dengan semakin berkembangnya teknologi internet dan meningkatnya jumlah pengguna, semakin mudah juga kita mendapatkan pengetahuan dari pelbagai isu. Dewasa ini, informasi ke-Islaman juga bisa kita dapatkan melalui internet. Kondisi ini tentunya membantu kita untuk lebih mengenal dan memahami ajaran Islam. Harapan selanjutnya adalah bahwa masyarakat Islam secara keseluruhan dapat memiliki pemahaman yang tinggi terhadap ajaran Islam. Permasalahannya kemudian adalah sejauhmana para generasi muslim dewasa ini dapat memanfaatkan dan ikut berpartisipasi seiring dengan semakin banyaknya isu ke-Lylaman yang tersedia dalam internet. Ada beberapa dimensi yang dilihat dalam melakukan kajian tentang kesenjangan digital (digital divide) diantaranya akses kepada teknologi, kemahiran dan penggunaan. Akan tetapi kajian ini hanya melihat pada dimensi akses kepada internet yang berhubungkait dengan aspek pengalaman dan waktu yang digunakan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif melalui survei terhadap 392 mahasiswa muslim di Jakarta, Indonesia. Dapatan kajian menunjukan bahwa kesenjangan terhadap bentuk partisipasi tidak dipengaruhi oleh latarbelakang pendidikan agama. Untuk pengalaman penggunaan, kesenjangan hanya terjadi pada partisipasi memberikan komentar dan bergabung dengan forum. Sedangkan berkaitan dengan durasi penggunaan internet, kesenjangan hanya pada partisipasi menulis komentar dalam surat kabar online.