Please use this identifier to cite or link to this item:
https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/475679
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Mohd. Nasran Mohamad, Prof. Dr. | - |
dc.contributor.author | Abdul Rosyid (P40482) | - |
dc.date.accessioned | 2023-10-05T06:40:57Z | - |
dc.date.available | 2023-10-05T06:40:57Z | - |
dc.date.issued | 2015-08-24 | - |
dc.identifier.other | ukmvital:84289 | - |
dc.identifier.uri | https://ptsldigital.ukm.my/jspui/handle/123456789/475679 | - |
dc.description | Jumlah kes perceraian yang diajukan kepada Majlis mendedahkan bahawa kadar perceraian di Indonesia adalah membimbangkan. Walaupun perceraian adalah dibenarkan di bawah undang-undang Islam tetapi ia adalah perbuatan halal yang paling dibenci di hadapan Allah SWT. Ia menjadi penyelesaian muktamad untuk pasangan yang perkahwinan mereka tidak boleh diselamatkan. Oleh itu, terdapat beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan semasa proses perceraian. Hal ini sesuai dengan kewajipan yang harus diikuti pasangan sebelum fail perceraian itu boleh dikaji lebih lanjut di Pengadilan Agama, iaitu melalui mediasi. Hakim di Pengadilan Agama bertanggungjawab untuk menasihati pasangan yang bersengketa untuk berdamai dan hidup rukun sebagai suami isteri. Peraturan-peraturan tentang mediasi telah dibuat oleh Mahkamah Agung di Indonesia dalam menyelesaikan kes matrimonial. Akan tetapi, pengumpulan perkara perceraian di Pengadilan Agama menunjukkan bahawa peraturan yang sedia ada tidak optimum. Oleh itu, kajian ini mengkaji masalah yang dihadapi oleh Pengadilan Agama dalam menyelesaikan kes hal ehwal suami isteri di Indonesia. Selain itu, kelemahan dari peraturan-peraturan yang sedia ada disebutkan untuk melakukan perubahan atau reformasi peraturan mediasi. Kajian ini berbentuk deskriptif yang tepat membincangkan prosedur dalam proses mediasi dalam kes-kes perceraian di Pengadilan Agama di Indonesia. Selain itu, data dikumpulkan melalui sesi temubual dan pemerhatian untuk mendapatkan maklumat terperinci mengenai proses mediasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses mediasi tidak menunjukkan hasil yang optimum. Ini disebabkan oleh peraturan yang sedia ada kedua-duanya adalah tidak jelas dan tidak berbelah bagi. Oleh itu, kajian ini membentangkan reformasi pada peraturan mediasi, terutamanya berkenaan dengan kriteria untuk kejayaan dan kegagalan mediasi yang berkaitan dengan kes-kes matrimonial. Pembaharuan ini adalah berdasarkan kepada perubahan dalam status undang-undang PERMA No 1 Tahun 2008, yang merupakan peraturan asas bagi proses mediasi di Indonesia. Beberapa perubahan pada pasal dan ayat peraturan yang diberikan dalam usaha untuk memperbaiki sistem mediasi di Indonesia, khususnya dalam kes matrimonial.,Indonesia is alarming. Although divorce is permissible under Islamic law but it is the most abhorable permissible deeds before Allah SWT. It becomes the ultimate solution for spouse whose marriage can no more be secured. Thus, there are several conditions that have to be fulfilled by the spouse during process of divorce. This is confirmed by the compulsory requirement that the spouse have to follow before the file of the divorce can be examined further at the Religious Court, through the mediation. The Judge in the Religious Court is responsible to advice the disputing spouse to reconcile and live in harmony as husband and wife. Regulations on mediation have been made by the Supreme Court in Indonesia in resolving matrimonial cases. However, the accumulation of divorce cases in Religious Courts showed that the existing regulation is not optimal. Therefore, this research study the problems faced by Religious Courts in resolving matrimonial cases in Indonesia. Moreover, the weaknesses of the existing regulations are mentioned in order to make changes or reformation of the mediation regulation. This is a descriptive research that precisely deliberates on the procedure in the process of mediation in divorce cases at the Religious Courts in Indonesia.,Master / Sarjana | - |
dc.language.iso | may | - |
dc.publisher | UKM, Bangi | - |
dc.relation | Faculty of Islamic Studies / Fakulti Pengajian Islam | - |
dc.rights | UKM | - |
dc.subject | Matrimonial | - |
dc.subject | Mediasi | - |
dc.subject | Marriage (Islamic law) | - |
dc.title | Mediasi di pengadilan agama berkaitan kes matrimonial di Indonesia | - |
dc.type | Theses | - |
dc.format.pages | 110 | - |
dc.identifier.callno | BP158.M3A237 2014 tesis | - |
Appears in Collections: | Faculty of Islamic Studies / Fakulti Pengajian Islam |
Files in This Item:
There are no files associated with this item.
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.